Jumat, 16 Mei 2014

PRAKTIKUM 7 AKAR DAN MODIFIKASINYA



PRAKTIKUM  VIII
Topik               : Akar dan Modifikasinya.
Tujuan             : Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta
modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan.
Hari/Tanggal   : Kamis/ 16 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
 

       I.            ALAT DAN BAHAN
ALAT                   :
1.      Baki/nampan
2.      Lup
3.      Pisau/cutter
4.      Alat tulis
BAHAN   :
1.      Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)
2.      Akar Lombok (Capsicum sp.)
3.      Akar Wortel (Daucus carota L.)
4.      Akar Bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
5.      Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
6.      Akar Laos ( Alpinia galanga)
7.      Akar Terong (Solanum sp.)
8.      Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.      Akar Padi (Oryza sativa L.)
10.  Akar Benalu (Loranthus sp.)
11.  Akar Tanaman Sirih (Piper betle L.)  

    II.            CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, tudung akar.
2.      Mengamati tipe perakaran: serabut, tunggang.
3.      Mengamati bentuk modifikasi  akar: tombak, gasing, benang.
4.      Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar : akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar tunjang, akar nafas, akar lutut, akar banir.
5.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

 III.            TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu:
a.       Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalamtanah fengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), menibggalkan udara dan cahaya.
b.      Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c.       Terus tumbuh pada ujungnya, tetapi  umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.      Bentuk meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah.
         Bagi tumbuhan akar berfungsi untuk:
a.       Memperkuat berdirinya tumbuhan
b.      Menyerpa air dan zat-zat makanan terlarut di dalam air dari dalam tanah.
c.       Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d.      Tempat penimbunan zat makanan
      Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a.       Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.      Ujung akar (apex radicis)
c.       Batang akar (corpus radicis)
d.      Cabang-cabang akar (radix lateris)
e.       Serabut akar (fibricilla radicalis)
f.       Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangannya dan bentuk akar tunggang dapat dibedakan atas:
1.      Akar tunggang yang tidak bercabang biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memiliki bentuk yang istimewa seperti:
a.       berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b.      berbentuk gasing (napiformis)
c.       berbentuk benang (filiformis)
2.      Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh terus ke atas, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal yaitu:
a.    Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b.    Akar-akar serabut kaku dan cukup besar seperti tambang.
c.    Akar serabut-serabut besar, hampir  sebesar lengan.

Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus, misalnya:
1.      Akar udara atau akar gantung (radix aeraus)
2.      Akar penggerek atau akar penghisap (hausorium)
3.      Akar pelekat (radix adligans)
4.      Akar pembelit (cirrhus radicalis)
5.      Akar tunjang
6.      Akar lutut
7.      Akar banir

 IV.            HASIL PENGAMATAN
1.      Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)
Keterangan :
1.       Leher akar (collum)
2.       Batang akar (radix lateralis )
3.       Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.       Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
5.       Ujung akar(apex radicis )
6.       Rimpang (rhizoma)

·         Sistem perakaran               : Serabut (radix adventicia)
·         Bentuk akar                       : Benang
·         Flowchart: Alternate Process:  Bentuk modifikasi            :Rimpang (modifikasi batang dan daun)
Menurut Literatur :
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.       Batnag akar (radix lateralis)
3.      Serabut akar (fibrila radicalis)
4.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
5.      Ujung akar (apex radicis)
6.      Rimpang (rhizoma)
  1. Akar Lombok (Capsicum sp.)

Keterangan :
1.       Leher akar (collum)
2.       Batang akar (corpus radicis)
3.       Cabang akar (radix lateris)
4.       Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.       Rambut akar (pilus radicalis)
6.       Ujung akar (apex radicils)
·         Sistem perakaran      : Tunggang (radix primoria)
·         Bentuk akar              : Tunggang yang berbentuk benang

Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:  Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.      Rambut akar (pilus radicalis)
6.      Ujung akar (apex radicils)



  1. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan :
1.      Leher akar (collum)
2.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
3.      Rambut akar (pilus radicalis)
4.      Ujung akar (apex radicis)




·         Sistem perakaran                          : Tunggang (radix primaria)
·         Bentuk modifikasi akar    : Tombak (fusiformis)
Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:  Keterangan :
1.          Leher akar (collum)
2.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
3.      Rambut akar (pilus radicalis)
4.      Ujung akar (apex radicis)







  1. Akar Bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Rambut akar (pilus radicalis)
5.      Ujung akar (apex radicis)


·         Sistem perakaran                      : Tunggang (radix primaria)
·         Bentuk modifikasi akar            :  Gasing (napiformis)
Menurut Literatur :


Flowchart: Alternate Process:
 
Keterangan:
1.     Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Rambut akar (pilus radicalis)
5.      Ujung akar (apex radicis)





  1. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Umbi akar
3.      Ujung akar (calyptra)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.      Rambut akar (pilus radicalis)



·         Sistem perakaran              : Tunggang (radix primaria)
·         Bentuk modifikasi akar    : Tombak (fusiformis)
Menurut Literatur :


Flowchart: Alternate Process:
 
Keterangan:
1.            Leher akar (collum)
2.           Umbi akar
3.           Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.           Rambut akar (pilus radicalis)
5.           Ujung akar (caluptra)



  1. Akar Laos ( Alpinia galanga)
 Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Rimpang (rhizoma)








·         Sistem perakaran    : Serabut (radix adventicia)
·         Bentuk akar                        : Benang

Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:   Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Rimpang (rhizoma)











  1. Akar Terong (Solanum sp.)
Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.      Rambut akar (pilus radicalis)
6.      Ujung akar (apex radicis)

·         Sistem perakaran   : Tunggang (radix primaria)
·         Bentuk akar           : Tunggang yang bercabang
Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:  Keterangan:
1.      Leher akar (collum)
2.      Batang akar (corpus radicis)
3.      Cabang akar (radix lateris)
4.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
5.      Rambut akar (pilus radicalis)
6.      Ujung akar (apex radicis)


  1. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Keterangan:
1.      Batang akar (corpus radicis)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Ujung akar (apex radicis)





·         Sistem perakaran   : serabut          
·         Bentuk akar           : Benang
·         Bentuk dari modifiksi akar :akar udara
Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:   

Keterangan:
1.      Batang akar (corpus radicis)
2.      Cabang akar (radix lateris)
3.      Ujung akar (apex radicis)




  1. Akar Padi (Oryza sativa L.)
 Keterangan:
1.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
2.      Ujung akar (apex radicalis)
3.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)




·         Sistem perakaran   : Serabut (radix adventicia)
·         Bentuk akar          : Benang
Menurut Literatur :
Flowchart: Alternate Process:   

 Keterangan:
1.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
2.      Ujung akar (apex radicalis)
3.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)








  1. Akar Benalu (Loranthus sp.)


 
 Keterangan:
1.      Batang inang
2.      Cabang akar (radix lateralis)
3.      Akar penghisap






·         Sistem perakaran   : Tunggang (radix primaria)
·         Bentuk akar           : Benang/ serabut kaku dan keras
·         Bentuk modifikasi :Akar penghisap

Flowchart: Alternate Process:  Menurut Literatur :
Keterangan:
1.      Batang inang
2.      Cabang akar (radix lateralis)
3.      Akar penghisap





  1. Akar Tanaman Sirih (Piper betle L.)  
 Keterangan:
1.      Cabang akar (radix lateris)
2.      Batang akar (caulis)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
5.      Ujung akar (calyptra)



·         Sistem perakaran  : Serabut (radix adventicia)
·         Bentuk akar          : Benang
·         Bentuk modifikasi :akar pelekat (radix adligans)
Flowchart: Alternate Process:  Menurut Literatur :

 Keterangan:
1.      Cabang akar (radix lateris)
2.      Batang akar (caulis)
3.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
4.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
5.      Ujung akar (calyptra)


    V.            ANALISIS DATA
1.      Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Sub classis          : Commelinidae
Ordo                   : Cyperales
Familia               : Cyperaceae
Genus                 : Cyperus
Species               : Cyperus rotundus
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa akar  rumput teki (Cyperus rotundus) akarnya berupa akar serabut dan bentuk akarnya seperti benang (filiformis). Dimana akar-akarnya berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar liar dengan bentuk serabut yang kecil-kecil berbentuk benang.Modifikasi dari akar ini adalah akar rimpang yang ada pada Rumput Teki merupakan bentuk modifikasi dari batang dan daun.bagian-bagian dari akar teki yaitu leher akar,serabut akar,batang akar,rambut-rambut akar,ujung akar dan rimpang.
2.   Akar Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Asteridae
Ordo                   : Solanales
Familia               : Solanaceae
Genus                 : Capsicum
Species               : Capsicum sp.
Sumber               : C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa akar lombok mempunyai akar yang tunggang dan bentuk akarnya seperti benang. Tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi yang disebut dengan serabut akar. Perakaran dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas. Akar ini memiliki bagian akar seperti pangkal akar, cabang akar, serabut akar dan tudung akar (kaliptra).
 Bagian-bagian akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan ujung akar. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi.

3. Akar Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Rosidae
Ordo                   : Apiales
Familia               : Apiaceae
Genus                 : Daucus
Species               : Daucus carota L.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan Wortel mempunyai tipe perakaran yang tunggang (radix primaria) dengan bentuk akar yang seperti tombak (fusiformis) dan modifikasi dari akar. Biasanya cabang-cabang itu sendiri terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Arti dari bentuk tombak itu ialah mempunyai pangkal yang besar meruncing keujung dengan serabut-serabut akar sebagai tempat penimbunan makanan. Akar tunggang yang dimiliki oleh wortel ini ada yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Selain disebut akar tombak juga disebut dengan akar pena. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa wortel (Daucus carota L.) mempunyai sistem perakaran tunggang yang tidak bercabang. Bentuk modifikasi akarnya seperti tombak (fusiformis). Pangkalnya besar meruncing ke arah ujung dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian batang akar. Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istemewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan.Bagian bagian akar wortel yaitu leher akar,serabut akar, cabang akar dan ujung akar.
2.      Akar Bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Caryophyllidae
Ordo                   : Caryophyllales
Familia               : Chenopohiceae
Genus                 : Pachyrrhizus
Species               : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003  )
Berdasarkan hasil pengamatan tumbuhan bengkuwang memiliki akar yang tunggang tidak bercabang dan sedikit bercabang dengan bentuk akar seperti gasing (napiformis) dengan pangkal besar yang membulat dan modifikasi dari akar. Biasanya cabang-cabang itu sendiri terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut.  Arti dari akar gasing itu ialah pangkal yang agak besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing. Dan akar bengkuwang ini berfungsi untuk tempat penimbunan zat makanan cadangan .Bagian-bagian akar bengkuwang yaitu leher akar,batang akar,serabut akar.rambut akar dan ujung akar.
3.      Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Magnoliidae
Ordo                   : Rosales
Familia               : Rosaceae
Genus                 : Manihot
Species               : Manihot utillisima Burm. F.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman singkong memiliki tipe perakaran yang tunggang  dan merupakan modifikasi dari akar,yang mempunyai modifikasi akar yaitu berbentuk tombak. Tumbuhan ini merupakan akar yang tidak sejati dan metamorfosis dari akar. Akar ini keluar dari bagian-bagian akar yang ada. Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang. Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan karena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasarnya selalu akan merupakan umbi yang telanjang. Umbi akar tak mungkin dijadikan alat perkembangbiakan seperti umbi batang. Bagian-bagian akar singkong yaitu leher akar,serabut akar,umbi akar,rambut-rambut dan ujung akar.
4.      Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Sub classis          : Zingiberidae
Ordo                   : Zingiberales
Familia               : Zingiberaceae
Genus                 : Alpinia
Species               : Alpinia galanga
(Sumber              : Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatn, tanaman laos memilki tipe perakaran yang serabut dan mempunyai bentuk akar benang. Akar –akar pada laos yang berwarna merah langsung melekat pad abatag utama yang terletak dibelakang tanah. Rimpang selain merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Tanda-tanda penjelmaan batang dan bukan akar ialah beruas-ruas dan berbuku-buku, berdaun, tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air dan mampu menumbuhkan tunas, serta sisik pada laos itu adalah daun. Bagian –bagian akar laos yaitu leher akar dan rimpang.
5.      Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Asteridae
Ordo                   : Solanales
Familia               : Solanaceae
Genus                 : Solanum
Species               : Solanum sp.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)

Menurut pengamatan, tumbuhan terong akarnya adalah akar tunggang dan mempunyai akar utama yang merupakan perkembangan dari radicula yang kemudian tumbuh berbentuk kerucut panjang. Juga tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan besar terhadap berdirinya batang. Selain itu, juga memperluas bidang penyerapan air dan zat-zat makanan. Batang terong berduri, dan permukaan batangnya berbulu kasar dan berwarna hijau.
. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.Bagian-bagian akarnya antara lain leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar.  Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. 
6.      Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Sub classis          : Liliidae
Ordo                   : Orchidales
Familia               : Orchidaceae
Genus                 : Arachis
Species               : Arachis flos-aeris
(Sumber              : Cronquist, 1981)
                Berdassrkan hasil pengamatan, tanaman anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris ) mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut ,bentuk akarnya adalah akar udara atau akar gantung  (radix aereus)dan bentuk modifikasi dari akar anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) ini adalah akar udara, seusai dengan cara hidupnya yang bersimbiosis pada tanaman inang yang sebagai tempat melekatnya untuk hidup ,akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah,menggantung diudara dan tumbuh kearah tanah selama masih menggantung akar ini dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara,sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen.Tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu  berkelakuan seperti biasa yang menyerap air dan makanan dari tanah.. Bagian-bagian yang terdapat pada akar ini sesuai dengan pengamatan adalah , batang akar, cabang akar, dan ujung akar.
7.      Akar Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Sub classis          : Commulinidae
Ordo                   : Cyperales
Familia               : Poaceae
Genus                 : Oryza
Species               : Oryza sativa L.
(Sumber              : Cronquist, 1981)
Dari hasil pengamatan Tanaman padi memilki tipe akar yang serabut (radix adventicia) dan bentuk akar yang seperti benang (filiformis), merupakan akar-akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. Akar-akar ini berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal pada batang, jumlah akar yang sangat banyak memudahkan tanaman padi untuk melekat di tanah yang berlumpur.
Akar pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Bagian-bagian pada akar antara lain, serabut akar,  rambut-rambut akar dan ujung akar .
8.      Akar Benalu (Lorantus sp.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Rosidae
Ordo                   : Santales
Familia               : Lorantaceae
Genus                 : Lorantus
Species               : Lorantus sp.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa Tumbuhan akar benalu merupakan tumbuhan setengah perdu yang merugikan pada tanaman berkayu yang biasanya tumbuh menempel pada tanaman dan bersifat parasitisme. Mempunyai akar penggerek atau akar penghisap (haustorium) yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit pada inangnya dan berguna untuk menyerap air maupun zat-zat makanan. Modifikasi akar ini akan menenbus kulit inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, dan dari situ benalu mengambil zat makanan. Tipe akar dari tumbuhan ini ialah akar serabut (radix adventicia) dan bentuk akar yang seperti benang (filiformis)dan bentuk modifikasi adalah aar penghisap .

9.      Akar Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio                : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Sub classis          : Magnoliidae
Ordo                   : Piperales
Familia               : Piperaceae
Genus                 : Piper
Species               : Piper betle L.
(Sumber              : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
            Dari hasil pengamatan Tanaman sirih memiliki tipe perakaran yang akar serabut (radix adventicia) dan bentuk akar seperti benang (filiformis) serta modifikasi dari akar pelekat (radix adligans). Akar pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar. Pada pengamatan bagian akar yang terlihat antara lain batang akar, cabang akar, rambut-rambut akar dan serabut akar. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki sistem perakaran serabut berbentuk benang. Modifikasinya berupa akar pelekat (radix adligans) yang tumbuh di buku-buku batang dan berfungsi untuk melekat pada penunjang. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya






 VI.            KESIMPULAN
1.      Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2.      Akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus, misalnya: Akar udara atau akar gantung (radix aeraus), Akar penggerek atau akar penghisap (hausorium), Akar pelekat (radix adligans), Akar pembelit (cirrhus radicalis), Akar tunjang, Akar lutut, dan Akar banir.
3.      Rumput Teki (Cyperus rotundus L.), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan bentuk modfikasi adalah rimpang (modifikasi batang dan daun).
4.      Lombok (Capsicum sp.), sistem perakarannya tunggang, bentuk akar tunggang yang berbentuk benang, serta tidak mengalami modifikasi.
5.      Wortel (Daucus carota L.), sietem  perakarannya tunggang, bentuk modifikasi akarnya berupa akar tombak (fusiformis).
6.      Bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.), sistem  perakarannya tunggang, bentuk modifikasi berupa akar gasing (napiformis).
7.      Singkong (Manihot utillisima Burm. F.), sistem perakarannya tunggang, bentuk modifikasi akarnya adalah tombak.
8.      Laos (Alpinia galanga), sistem perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan tidak memiliki modifikasi.
9.      Terong (Solanum sp.),sistem perakarannya tunggang dan bentuk akar tunggang yang  bercabang, serta tidak ada modifikasi pada akarnya
10.  Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris), sistem  perakarannya serabut, bentuk akar adalah  benang, modifikasi berupa akar.
11.  Padi (Oryza sativa), sistem  perakarannya serabut, akar berbentuk benang dan tidak mengalami modifikasi.
12.  Benalu (Lorantus sp.), sistem  perakaran tunggang, akar berbentuk benang, modifikasi akar berupa akar penghisap (haustorium)
13.  Sirih (Piper betle L.), sistem  perakarannya berupa akar serabut, bentuk akar adalah benang dan akarnya bermodifikasi  menjadi akar pelekat (radix adligans).
VII.            DAFTAR PUSTAKA
Amintarti Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta         
Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan (spoermatophyta). Yogyakarta UGM.     
Van  Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. Pradaya Paramitha. Jakarta



Anonim: http://agroscismk.bravehost.com/terongimg6.jpg.Diakses pada tanggal 22 April 2014


Anonim:http://www.geocities.jp/lanna_thai_chiangrai/yasai.htm.Diakses pada tanggal 22 April 2014.

Anonim:http://plantpathology.tamu.edu/Texlab/Vegetables/Carrot/rkn.html.Diakses pada tangglal 22 April 2014.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar